gambar1


zendala-art-114-249475.png
zendala-art-114-249475.png


Terdapat bukti bahwa auditing sudah ada sejak zaman dulu kala. Ternyata raja-raja dulu mentata-usahakan kekayaan kerajaannya dengan jalan membagi fungsi pencatatan dan penyimpanan untuk mencegah penyelewengan. Oleh karena berkembangnya perdagangan dan perindustrian, maka sangat dibutuhkan adanya pemeriksaan yang independen untuk meyakinkan ketelitian (accuracy) dan kepercayaan ( reability) data akuntansi yang disajikan. Akuntansi mulai ada setelah mnusia berkebudayaan yang berkembang sesuai dengan kemajuan teori ekonomi selama abad ke 16, 17, dan 18. Baru pada akhir abad ke 18 ada orang yang menamaka dirinya akuntan publik. Profesi akuntan berkembang setelah adanya British Companies Act tahun 1862. Masyarakat telah merasakan perlunya sisitem akuntansi yang teratur dan distandarisasikan. Perkembangan profesi akuntan di inggris sejak tahun 1862 sampai 1905 menyebar pula ke Amerika Srikat mulai tahun 1900. Semula auditing dititik beratkan pada usaha untuk menentukan kecurangan ( detection of fraud).

Menurut Montgomery tujuan auditing dulu kala adalah :
a.       Menemukan dan mencegah kecurangan.
b.      Menemukan dan mencegah kesalahan (error).

Kemudian sejak tahun 1940 sampai sekarang tujuan audit adalah:
a.       Meyakinkan kelyakan kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan sebagai tujuan utama.
b.      Menemukan dan mencegah kecurangan atau kesalahan sebagai tujuan sampingan.[1]

Evolusi dan teknik pemeriksaan menurut " The accounting Review", oktober 1962 yang dikutip dari buku James A Cashin adalah sebagai berikut :

TABEL 1
Periode Tujuan pemeriksaan Luasnya verifikasi Pentingnya internal control
Dulu kala sampai tahun 1500. Menemukan kecurangan. Mendetail Belum dikenal
Tahun 1500-1805. idem idem idem
Tahun 1850-1905. Menemukan kecurangan dan kesalahan pembukuan. Beberapa di uji secara sampling tapi kebanyakan masih mendetail. Belum dikenal.
Tahun 1905-1933 Menentukan kelayakan posisi keuangan yang dilaporkan dan menentukan kesalahan dan kecurangan. Mendetail dan beberapa di uji secara sampling. Internal control mulai di kenal.
Tahun 1933- 1940 Menentukan kelayakan posisi keuangan yang dilaporkan dan menemukan kesalahan dan kecurangan Menguji secara sampling. Mulai dirasakan perlunya review internal control.
Tahun 1940-1960 Menentukan kelayakan laporan keuangan yang disajikan. Menguji secara sampling. Benar-benar di tekankan pentingnya review internal control.[2]


Add caption

2.      SEJARAH INTERNAL AUDIT
Sejarah internal audit berkembang dari waktu ke wajtuengikuti perubahan yang terjadi pada dunia usaha. Audit internal telah dimulai 3.500 tahun SM yaitu semenjak zaman peradaban Mesopotamia.
Sejarah mencatat beberapa Negara pada waktu ituseperti : Mesir, Cina, Yahudi mulai menerapkan internal audit masih sangat sederhana, misal : setiap penyerahan hasil pertanian ke organisasidesa mensyaratkan adanya dokumen yang sah, sehingga mudah di periksa dan di verifikasi oleh yang berwenang.
Berbeda di yunani dimana orang-orang Yunani telah mementingkan control atau transaksi-transaki keuangan, sedangkan kerajaan Romawi kuno menerapkan sistem dengan laporan, dimana verifikasimelalui pelaporan lisan atas semua laporan keuangan.

Internal Audit di Abad Pertengahan
Pada abad ke 13 di mulai pencatatan keuangan melalui system pembukuan berpasangan ( double entry ) yaitu setiap transaksi dicatat pada sisi debit dan kredit. Sistem ini memudahkan mengawasi arus kas masuk dan keluar sehingga seorang auditor mudah untuk memeriksa keuangan perusahaan maupun keuangan Negara.

Internal Audit di Masa Revolusi Industri
Dimulai ketika terjadi Revolusi Industri di Inggris, dimana perusahaan-perusahaan mulai memperkerjakan akuntansi untuk memeriksa catatan keuangannya melaui jurnal maupun laporan keuangan dan dokumen-dokumen lainnya sebagai bahan bukti.

Audit Internal di Abad 19
Orang-orang kaya Inggris mulai ber Investasi ke lintas Negara seperti ke Amerika Serikat dan mereka menginginkan verifikasi keuangan cesara independent atas investasinya melalui auditor-auditor dari Inggris dengan memakai metode dan prosedue audit yang bisa diterima oleh pihak-pihak terkait.
Munculnya undang-undang perusahaan Inggris maka pentingnya pertanggungjawaban kepada Investor, karena AS belum memiliki undang-undang yang mengatur tentang pemeriksaan keuangan, sehingga audit merupakan pengganti untuk memenuhi kebutuhan para pengusaha. Kebutuhan ini memberikan tekanan pada audit neraca, dengan lebih menitikberatkan pada pendekatan analitis terhadap akun-akun keuangan.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel